Iseng2 bikin novel :p ini baru prolognya. cerita intinya nyusul.. :) ”Minggir sana! Gangguin jalan gue aja!” kataku mengusir para manusia yang sedari tadi menutupi lorong yang menjadi kekuasaanku. ”Alah.. Sialan lo, Ra! Mentang-mentang elo penguasa di sini.. elo main seenaknya ngusir kita. Kita-kita kan juga punya hak untuk duduk-duduk di sini. Ngapain elo ngusir kita?! Kaya’ Hitler aja!” kata Danni menyebar ke semua bagian di telingaku. ”Elo… jangan berani-beraninya mbantah gue! Elo mau terima tonjokan 5 jari gue?” kataku seraya mengepalkan tangan siap menonjok muka Danni. Danni langsung gemetaran. ”Ah.. tapi ga usah, deh. Lebih baik, tangan gue yang bagus ini, dipakai buat hal-hal yang baik aja..” kataku menyombongkan diri. Muka Danni jadi kembali seperti semula. Tapi.. tiba-tiba. ”AIRA!!” panggilan keras itu membangkitkan semangatku untuk lari secepat mungkin dari tempat dimana aku berada. Pak Rodi.. guru paling kejem di sekolah. Dan kali ini, peringatan ke 2! Tapi kakiku terasa kak...
Because you don't wanna see this.