"Hei, apa kabar?" hanya kalimat itu yang bisa terucap ketika (akhirnya) berjumpa denganmu. "Baik." jawabmu singkat tanpa ada keinginan untuk melanjutkan perbincangan. Kau memilih memainkan smartphone- mu. Aku meringis. Perih. Mungkin memang sudah sepantasnya aku mendapatkan perlakuan seperti ini. Terakhir kali aku bertemu denganmu, ketika sama-sama menghadiri pernikahan salah satu teman SMA kita tahun lalu. Saat itu kau datang bersama dengan seorang gadis cantik. Dan aku juga datang dengan pasanganku. Tidak ada yang tahu, pertemuan kita tahun lalu masih membekas, masih kentara di ingatan, masih terasa perih di hati. Tidak ada yang menduga gejolak masa lalu itu hadir lagi. Aku masih ingat kedekatan kita, hingga akhirnya kau yang perlahan-lahan menjauh. Kemudian hilang. Aku menghela nafas dalam-dalam, mengumpulkan kekuatan. "Ada yang ingin aku perjelas," ujarku. Akhirnya kau bergeming. Kau memasukkan gadget ke sakumu. Pandanganmu langsung tertuju...
Because you don't wanna see this.