Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Benda kotak itu...

Ini cerita tentang 3 orang. Mereka masing-masing memiliki hubungan. Tapi, bukan hubungan seperti apa yang kalian pikirkan. Mereka hanya saling bertukar cerita, menyampaikan perasaan mereka masing-masing, tanpa ada yang merasa tersakiti, tanpa ada yang merasa diabaikan. Mereka hanya bersahabat, itu saja. Itu dulu, saat mereka belum menemukan dunia mereka yang baru. Perlahan-lahan, satu per satu dari mereka menghilang. Sebut saja, aku, kamu, dan dia. Aku mencoba bertahan di ruang kita, ruang yang menjadi tempat kita berbagi segalanya bersama. Tapi sekarang, kamu dan dia sama-sama sedang menikmati dunia baru. Kamu dan dia, seolah lupa ada aku yang sedang menanti kalian di ruangan kita. Ruangan yang hanya kita yang punya. Bahkan aku masih setia mengingat apa saja kejadian yang membuatku bisa tersenyum, hanya dengan kamu dan dia. Bukan dengan yang lain. Dan di sinilah aku, di ruangan yang sama. Masih mencoba mengingat terakhir kali aku, kamu, dan dia ada di ruangan ini. Bercanda, tert...

Me vs you

Matahari masih tepat di atas kepalaku saat aku mulai memasuki kafe itu. Kamu sudah di sana, duduk, lalu kemudian berdiri ketika melihatku. Kusiapkan pikiran dan hatiku untuk mengajakmu bicara. Atau lebih tepatnya untuk menatapmu. Kamu masih seperti itu, masih sama. Hanya saja rambutmu itu sudah mulai kamu tata rapi. Tidak seperti dulu, masih panjang. Tapi itulah yang membuatku selalu terkesima ketika bersamamu. Itu dulu. Iya. Kamu masih menungguku yang sedang berjalan pelan menujumu. Senyum terkembang dari bibirmu. Senyum yang dulu pernah milikku, seutuhnya. Aku mulai merasakan debaran jantungku yang semakin cepat. Buru-buru aku menenangkan kembali otakku yang mulai berpikir entah kemana. Sengaja kupelankan langkahku, biar aku bisa memperhatikanmu. Apa saja yang berubah darimu, dan apa saja yang masih tetap ada melekat di dirimu. Tinggimu, mungkin tak banyak berubah. Sungguh, terakhir perjumpaan kita aku masih sealismu. Mungkin sekarang tinggiku bisa sebahumu. Oh tidak, kamu ta...