Faya. Aku menemukanmu tertidur nyenyak di UKS waktu itu. Keadaanku yang lemah memaksaku untuk tetap terlelap, tanpa sempat menanyaimu kenapa ada di UKS. Dan tiba-tiba saja kamu terbangun lalu mengecek dahiku lalu menempelkan kompres demam. Kamu bahkan belum mengenalku. Aku merasa kamu memang perempuan unik. Aku tidak marah. Aku tidak tersinggung dengan ucapanmu. Hanya saja, beri aku waktu untuk berfikir. Kamu selalu mencoba mencari celah kesalahanku, dan herannya semua benar. Aku tidak dapat berkata apa-apa ketika kamu menyamakan Gadis dengan mantan-mantanku yang dulu. Dengan emosinya aku marah lalu menghentikan obrolan. Aku tahu, aku menyakitimu. Maaf. Sejujurnya aku ingin membagi kebahagiaanku denganmu. Tapi entah setiap melihat foto profil Whatsappmu, atau update di Line, atau hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan iseng di ask.fm, aku selalu mengundurkan niatku. Aku tahu, kamu tidak menyukai Gadis. Terlihat dari raut mukamu saat aku memperkenalkan dia pertama kali sebagai partn...
Because you don't wanna see this.