Langsung ke konten utama

BFF (1)

Well, sy nggak tau mau posting apa. Akhirnya lahirlah ide posting yang cukup berkesan, sekaligus nostalgia bersama teman2. Ini tentang salah satu sahabat baru sy di kelas Bahasa. Sebut saja mawar, ehh.. salah! Sebut saja Titie. Wkwkwk..
Awalnya kami tidak mengenal satu sama lain, jarang saling sapa, jarang berbincang2. Entah karena apa kami jadi dekat seperti ini. Hm.. Kadang sy bertanya sama dia, 'eh Tie, kenapa ya qt jadi kayak gini sekarang? Emang dulu ada kejadian apa?' dan dy menjawab, 'au`, ak juga ga tau kenapa qt jdi bisa kayak gini.. :D." nyengir. --"
Ya, udahlah. Yang lalu biarlah berlalu. Kita jalani aja apa yang ada sekarang, ya gak bunda? :D Tapi tetep aja masih penasaran! >_<
Untung ya, ak ketemu kamu. Kalo nggak apa jadinya ak di kelas Bahasa sekarang? Sy pernah bercerita kepada Anda2 sekalian bahwasanya sy di kelas Bahasa dulu sendirian. Iya, bener kok. Sahabat2 sy dari kelas F dulu menyebar ke IPA, IPS. Teman kelas X.6 dulu yang ada cuma Palup. Siapa lagi? Benar2 sendiri waktu itu.
Dan kejadian yang masih bikin saya penasaan adalah, kenapa sy dan Titie ini bisa bersatu! *we'e'e'e* Bukan bersatu yang semacam itu, kawan. Maksud nya, kenapa bisa jadi klop satu sama lain. Main2 bareng, ngerjain tugas bareng. Hadudu.. yang paling sy ingat dulu adalah saat pertama kali sy ke Solo naik motor. Modal nekat nggak bawa apa2, cuma si Kripi kesayangan dan sandal jepit Zan*****c, bisa sampai Solo! Bensin pun pas-pasan. Apalagi si Kripi lagi bandel2nya diajak jalan jauh. Tapi nyatanya, bisa sampai SGM juga! :)
Dan masih banyak lagi kejadian2 seru yang sudah kami lewati bersama selama lebih dari 1,5 tahun ini. Pergi ke waduk Cengklik, ke Trancah ama Mangga, dan masih banyak yang lain. :) nggak sadar ya kita bakal nggak sekota lagi. hik hik hik T-T
O iya, jadi ingat waktu ide ngerjain km ulang tahun dulu. Pagi itu, ide muncul aja. Tapi, ak optimis temen2 bisa setuju karena km emang salah satu orang yang berpengaruh di kelas. Pasti banyak yang mau ngerjain km, apalagi km udah sering tampil di depan kelas, menyelenggarakan musyawarah bersama yang selalu berakhir dengan kericuhan. Hahaha .. :D Dan akhirnya, fuilaa! Roti tart dadakan pun hadir ..



Agak ancur juga ya? Tapi kami berhasil membuatmu hampir menangis melihatnya! Hahaha .. Paling tidak, itulah yang bisa kami lakukan untuk ulang tahunmu kemaren. Happy Sweet Seventeen ya, Bunda! ^o^
At least, Thanks for being my friend, Bunda! :)

*next post mungkin mangga, ato didie? :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suara Hati

"Hai, manis. Apakah kau masih tetap ingin tertidur?" Katamu sambil menggenggam tanganku. Aku masih tak menjawab. Kamu semakin erat menggenggam tanganku. Entah mengapa aku tak ingin membuka mataku. Tak ada niat, atau mungkin lebih tepatnya tak ada daya untuk membukanya. Atau mungkin.. aku menunggumu mengungkapkan sesuatu. Wajahmu terlihat lesu sayu. Mungkin karena kamu memaksakan diri langsung ke tempatku tanpa istirahat terlebih dulu. Hei, kamu juga harus memperhatikan kesehatanmu! Memangnya aku yang harus selalu kamu ingatkan ketika masih harus berkutat dengan komputer di pagi buta? Ingat, badanmu bukan robot, katamu. Aku hanya tersenyum jahil, dan kamu tetap menyuruhku untuk menghentikan aktivitasku. "Kamu mau sampai kapan seperti ini?" Tanyamu. Aku masih bergeming. Tak kuasa ku buka mataku. Kamu mulai membelai lembut kepalaku, mengangkat tanganku kemudian menempelkannya di pipimu. Oh, itulah yang selalu kutunggu darimu ! "Aku tahu kamu selalu jadi yang...

Antara Aku dan Kamu

"Kamu berubah!" panggilku dari jauh. Kamu sudah berjalan membelakangiku, membiarkanku menatap punggungmu yang bidang. Kamu berhenti, kemudian menengok dari asal suara itu. Iya, itu suaraku, yang sekarang sudah bertambah dengan isakan dan air mata yang mungkin tak bisa berhenti. Kamu menghampiriku, kemudian membelai pipiku yang mulai basah dengan air mata. Dengan penuh rasa sayang--aku bisa merasakan itu--kamu menghapus air mataku yang makin pecah ketika kamu di dekatku. "Siapa yang berubah? Aku? Memang sudah saatnya, 'kan?" jelasnya, pelan tapi tajam. Penuh dengan kehati-hatian kamu membelai rambutku. Aku diam saja. "Dengar, aku berubah karena memang sudah saatnya aku berubah. Untuk apa kamu terus mempertanyakan hal itu?" "Tapi kupikir kita masih menjadi kita, bukan antara aku dan kamu lagi," kataku sambil terisak. Kamu tersenyum. "Bukankah sudah kubilang dari jauh-jauh hari. Kita ini bukan kita. Sekarang hanya ada aku, dan kam...

"Aku bahagia memiliki teman-teman seperti kalian.." (2)

H-1 ultah Andri..  Sehabis tes hari kedua, kami berkumpul dan berembug lagi tentang apa yang akan kami lakukan terhadap Andri. Ya, tambah gila lagi pastinya. Kumpul di bu RT sampai siang menghasilkan kesepakatan bahwa aksi perampokan akan dikerjakan malam ini. Masih memikirkan cara-cara yang licik biar Andri mau diajak keluar dan membiarkan kamarnya kosong tak berpenghuni.