Langsung ke konten utama

tauk ih apaan -.-

Hari ini mungkin aku terlihat menggelikan dan mengesalkan. First, karena aku lagi hari pertama dapet bulanan. Second, karena ada beberapa hal yang memang benar-benar membuatku kesal.

Tapi diam-diam aku menemukan analisis baru. Hahaha~


Ada orang yang ketika pertama kali merasakan jatuh cinta, mereka akan menyerahkan segala-galanya untuk membahagiakan cinta dan mempertahankan agar cinta itu tetap ada di hidupnya. Namun, ada juga orang yang ketika mengalami patah hati yang benar-benar parah hingga meremukkan hatinya, mereka tidak memiliki kesiapan untuk menghadapinya, yang pada akhirnya satu kesimpulan yang mereka dapat. Cinta itu tidak indah.

Ada orang yang ketika ia tak kunjung menemukan cintanya akhirnya menyerah dan menjalani hari-harinya dengan dua warna, hitam dan putih. Tidak ada yang merah, tidak ada yang serba pink, apalagi biru. Yang mereka tahu, mereka sedang lelah menanti cinta mereka.

Ada orang yang masih bisa kuat hingga akhirnya dia benar-benar menemukan cintanya. Ada pula orang yang benar-benar kuat, sehingga ia masih mau berdiri ketika banyak luka yang menghampirinya dan menghancurkan cintanya.

Tapi percayalah, bad things happen for a good reason. Ketika kamu dikecewakan oleh 'yang-kamu-percayai-itu-cinta', yakinlah bahwa Dia sedang menyiapkan cinta yang lebih pantas untukmu. Dan untuk kalian yang lelah, bangkitlah karena kalian masih memiliki waktu yang cukup untuk menemukan hal itu. :)

Sepertinya sedang menonjok diri sendiri -_-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suara Hati

"Hai, manis. Apakah kau masih tetap ingin tertidur?" Katamu sambil menggenggam tanganku. Aku masih tak menjawab. Kamu semakin erat menggenggam tanganku. Entah mengapa aku tak ingin membuka mataku. Tak ada niat, atau mungkin lebih tepatnya tak ada daya untuk membukanya. Atau mungkin.. aku menunggumu mengungkapkan sesuatu. Wajahmu terlihat lesu sayu. Mungkin karena kamu memaksakan diri langsung ke tempatku tanpa istirahat terlebih dulu. Hei, kamu juga harus memperhatikan kesehatanmu! Memangnya aku yang harus selalu kamu ingatkan ketika masih harus berkutat dengan komputer di pagi buta? Ingat, badanmu bukan robot, katamu. Aku hanya tersenyum jahil, dan kamu tetap menyuruhku untuk menghentikan aktivitasku. "Kamu mau sampai kapan seperti ini?" Tanyamu. Aku masih bergeming. Tak kuasa ku buka mataku. Kamu mulai membelai lembut kepalaku, mengangkat tanganku kemudian menempelkannya di pipimu. Oh, itulah yang selalu kutunggu darimu ! "Aku tahu kamu selalu jadi yang...

Antara Aku dan Kamu

"Kamu berubah!" panggilku dari jauh. Kamu sudah berjalan membelakangiku, membiarkanku menatap punggungmu yang bidang. Kamu berhenti, kemudian menengok dari asal suara itu. Iya, itu suaraku, yang sekarang sudah bertambah dengan isakan dan air mata yang mungkin tak bisa berhenti. Kamu menghampiriku, kemudian membelai pipiku yang mulai basah dengan air mata. Dengan penuh rasa sayang--aku bisa merasakan itu--kamu menghapus air mataku yang makin pecah ketika kamu di dekatku. "Siapa yang berubah? Aku? Memang sudah saatnya, 'kan?" jelasnya, pelan tapi tajam. Penuh dengan kehati-hatian kamu membelai rambutku. Aku diam saja. "Dengar, aku berubah karena memang sudah saatnya aku berubah. Untuk apa kamu terus mempertanyakan hal itu?" "Tapi kupikir kita masih menjadi kita, bukan antara aku dan kamu lagi," kataku sambil terisak. Kamu tersenyum. "Bukankah sudah kubilang dari jauh-jauh hari. Kita ini bukan kita. Sekarang hanya ada aku, dan kam...

"Aku bahagia memiliki teman-teman seperti kalian.." (2)

H-1 ultah Andri..  Sehabis tes hari kedua, kami berkumpul dan berembug lagi tentang apa yang akan kami lakukan terhadap Andri. Ya, tambah gila lagi pastinya. Kumpul di bu RT sampai siang menghasilkan kesepakatan bahwa aksi perampokan akan dikerjakan malam ini. Masih memikirkan cara-cara yang licik biar Andri mau diajak keluar dan membiarkan kamarnya kosong tak berpenghuni.